Langsung ke konten utama

saya; Tsanamilta Amirah


Assalamualaikum kawan, masih ingatkah kalian dengan saya disini ? saya, Tsanamilta Amirah, teman kalian saat kita pertama kali menduduki bangku bangku kecil di TK Aisyah Bustanul Atfal 4 Palembang. Saya Tsanamilta Amirah, teman kalian saat kita baru saja mendapatkan seragam merah putih di SD Muhammadiyah 6 Palembang, dan itu tahun pertama yang ternyata menjadi tahun perpisahan dan mungkin juga perpisahan sementara kita. Saya Tsanamilta Amirah, teman kalian saat saya menjadi siswa baru di tahun kedua di SD Inpres II Makassar, yang lalu menghilang tanpa sempat menyelesaikan tingkat III saya disana, lalu kembali lagi ke kota kelahiran saya, Palembang. Ya, saya Tsanamilta Amirah, yang dulu sempat menghilang, akhirnya kembali lagi ke SD Muhammadiyah 6 Palembang. Kawan, ingatkah kalian semua? Terlalu banyak kenangan yang membuat saya belajar banyak dari kalian, terima kasih dan saya berharap kalian tidak akan melupakan saya hingga saat ini. Dan masih tentang saya Tsanamilta Amirah, selepas menyelesaikan pendidikan dasar saya hingga tingkat VI, lalu saya melanjutkan ke sebuah sekolah menengah yaitu SMPN 45 Palembang, tapi sayang, hal itu hanya bertahan selama satu tahun, karena dua tahun berikutnya saya habiskan di SMPN 9 Palembang, ya lagi lagi, saya Tsanamilta Amirah merasakan bagaimana manis dan pahitnya menjadi siswa baru, alias pindahan. Selesai dari sekolah itu, ternyata saya masih berada di kota yang sama, ya karena akhirnya saya melanjutkan bersekolah di SMA Muhammadiyah 1 Palembang, sekolah yang membuat banyak kenangan dan orang orang disana yang mungkin hingga saat ini masih terasa semua hal yang telah merubah hidupku, tapi lagi lagi, di tahun ketiga, ataupun tingkat akhir, saya kembali pindah ke sebuah sekolah, yaitu di SMA PGRI V Palembang, kenapa ? tentu saja, karena Tuhan masih ingin membuat saya terus belajar. Ya hidup memang keras, tapi sayangnya meskipun begitu, saya masih disini dan menuliskan setiap deret kata ini disini. Well, akhirnya setelah menyelesaikan pendidikan saya di tingkat XII, syukurlah saya lulus dengan predikat juara umum pertama, jangan tertawa karena ini bukan lelucon, aneh memang tapi setidaknya anda semua bisa mengetahui perbandingan kedua sekolah saya sama sekali. Bersamaan dengan menanti detik detik pengumuman kelulusan, tentu saja saya tidak hanya berdiam diri dan berkutat dengan semua kertas tulisan saya ataupun hanya fokus mengikuti bimbingan intensif. Karena saya seorang Tsanamilta Amirah, yang tak ada apa apanya ini, dengan nekatnya memutuskan untuk mendaftarkan diri di sebuah lembaga PUSDIKLAT milik satu satunya televisi nasional kita, alhasil kurang lebih 60 hari, saya menyelesaikannya, menikmati dan merasakan, bahwa inilah mimpi saya, inilah tempat dimana saya seharusnya berada, dan saya yakin, saya bisa terus maju dan berkembang disini. Tapi maaf, itu hanya versi saya, Tuhan dan salah satu kunci penopang hidup saya ternyata berkata lain, Ia dan Beliau, dan mungkin juga mereka, justru merobohkan mimpi si pemimpi ulung ini, membunuh Tsanamilta Amirah yang sejak tingkat IV sekolah dasar sudah sangat ingin bangkit dari segala hal yang membuat dirinya, mimpinya, dan menjalani hidup yang seharusnya. Ya sulit untuk menjelaskan, tapi intinya saya akhirnya terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di sumatera selatan, alias lagi lagi di kota Palembang, yaitu Universitas Muhammadiyah, ya akhirnya Tsanamilta Amirah yang baru telah muncul, dia yang tak punya semangat hidup, dia yang lelah untuk bermimpi, dia seperti robot yang tak berdaya, dan saat ini, saya teman kalian, mungkin juga musuh kalian, atau mungkin perusak cerita indah di hidup kalian, hanya ingin mengatakan; Maaf. Terima kasih. Karena sudah mau menjadi sedikit corak pelangi di langit kehidupanku yang selalu mendung. dan maaf, jika saja selama ini yang kalian lihat bukanlah Tsanamilta Amirah yang sebenarnya. Maaf, meskipun hal ini sangat sulit dan terasa sangat membunuhku, tapi aku hanya ingin kalian tahu, saya. Tsanamilta Amirah. Tidak akan pernah melupakan siapapun kalian, bagaimana pun kalian dulu, saat ini, dan kelak. Karena Tuhan pasti selalu punya alasan yang dahsyat kenapa saya, Tsanamilta Amirah, harus mengganggu (ataupun di-) dalam kehidupan anda sekalian. Baiklah mungkin cukup disini, sekian dan terima kasih. Wassallam. #030891

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jori King - Love At First Sight Lyrics + DL

(x2)  She got me feelin like  Uh uh oh whoa oh  Uh uh oh whoa oh oh yeah  *Beginning Chorus*  And I never felt this way before  And I wanna give you all my world cuz  You you make me believe in love at first sight  And I do, yes I do, I-I do, yes I do  You you make me believe in love at first sight  And I do, yes I do, I-I do, yes I do  *Verse 1*  Girl you make me believe in things I've never seen  And it's a trip to me how she got me feelin weak  I just don't understand I was the type of man  That could care one less about a girl yet here I am  I don't know what to say think bout everyday  I must admit that I hate whenever you're away  I don't know what to do cuz when I think of you  Somethin happens to me babe  *Pre-Hook*  Oh pretty girl I really don't think that you know  How strong or deep my love for you can go  I never thought it could happen to me  But baby girl I'm starting to believe  Believe in love at first sight  And girl I love that it's

[Review] Sebongkah Kerinduan

Hai 2015. Hai para penjelajah blog, kali ini saya kembali dan ingin mencoba untuk menulis sebuah review buku, karena sebelumnya saya belum pernah menulis review buku, jadi saya akan mencobanya dengan menulis tentang buku saya sendiri, mungkin kalian akan berfikir saya melakukan ini dengan sedikit tujuan seperti promosi atau mungkin membanggakan karya saya sendiri, tapi kalau anda meneruskan membaca review ini, saya yakin anda pasti akan berfikir sebaliknya, jadi …. Bagaimana kalau kita mulai sekarang ? Judul : Sebongkah Kerinduan Penulis : Tsanamilta Amirah Penerbit : Mozaik Indonesia Cetakan Pertama : 2013 Oke, untuk kalian ketahui, sebenarnya saya sudah menyelesaikan novel ini 2 tahun sebelumnya, dan novel pertama saya ini sebenarnya adalah naskah ke dua yang saya kirimkan pada pihak penerbit yang sama, [jangan tanya kemana naskah pertama saya saat ini karena kalaupun naskah itu rilis atau dibukukan, pasti orang orang akan mengira saya melakukan plagiat te

tentang aku (dan buku harian ku)

aku dan diaryku mungkin di dunia ini semua orang memiliki buku harian sebuah agenda yang nyaris berisikan tentang keluh kesah yang keseluruhan isinya hampir bersifat sangat pribadi dari kegiatan kita sehari hari dan … dan biasanya tak satupun orang yang kita izinkan yang kita beri kesempatan untuk membacanya tapi tidak dengan diriku aku bukanlah orang yang mahir membuat sebuah tulisan yang menceritakan kegiatan kita seharian penuh, sesaat sebelum kita tidur dan sebelum selimut hangat mengantarkan kita kebunga mimpi jika kalian ingin tau, diaryku bukanlah seperti bukan seperti diary pada umumnya melainkan sebuah rangkaian kata kata yang mungkin jika seseorang membacanya akan terlihat dan terkesan seperti lembaran lembaran puisi, ya memang! jika kau ingin mengetahui buku harianku, hampir semuanya bahkan tiap lembarnya nyaris beruba tulisan puisi Jadi, aku dan diaryku hingga sekarang tak pernah berpisah, meskipun kadang harus terganti, tapi tetap saja akan terjaga kenapa ? karena hanya