Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

Rectangular Love™ 4

“ Salut Airin, comment ca va –hai Airin, apa kabar ? ” tanya Rio saat mendatangi Airin yang sedang duduk di taman berlakang sekolah, “ salut rio ! ca va, et toi –hai Rio ! baik, bagaimana dengan mu ? ” jawab Airin dengan nada datar, sepertinya Rio masih bisa melihat tak ada semangat di wajah Airin hari ini, “ bagaimana keadaan kakimu ? ” tanya Rio lagi, dengan apa yang dia lihat kemarin sore, rasanya sangat bodoh jika dia bertanya seperti itu, “ kakiku ? baik, aku berharap beberapa hari lagi, aku tidak perlu menggunakan tongkat bodoh ini untuk pergi ke sekolah ” “ oh ya ? baguslah ” jawab Rio lega, “ apakah kau mendatangiku hanya untuk menanyakan hal itu ? ” Airin tiba tiba bertanya dan memandang Rio dengan penuh curiga, “ oh, ng…aku ” Rio menjawab dengan sedikit terbata, sambil berfikir apa yang harus dia katakan, “ aku kesini hanya ingin memastikan bahwa keadaan mu baik baik saja ” jawab Rio akhirnya, meski pun dengan nada kaku yang membuat Airin tidak yakin dengan jawaban itu,

Rectangular Love™ 6

Upacara perpisahan siswa kelas 3 berlangsung hangat dan akrab, setelah itu upacara pun berubah menjadi pesta perpisahan yang penuh haru dan suka cita, dari salah satu sudut aula, Airin berdiri bersandar di dinding kaca gedung tersebut, memandang kearah jam 1, dimana Rio dan Sandy sedang berkumpul bersama teman teman sekelas mereka, tentu saja ada Keyra dan juga Felix disana, meskipun sudah sejak beberapa bulan trakhir ini mereka sering bersama, tetap saja Airin masih belum siap jika harus berpisah lagi dengan keduanya, “ Airin, kau kenapa ? ” Boby tiba tiba mendatanginya sembari membawakan minuman dalam kemasan untuknya, “ aku baik baik saja Boby ” jawab Airin tidak merubah arah pandangannya sama sekali, “ tidak mungkin baik baik saja, sedangkan wajah mu terlihat murung seperti itu ? ” sahut Yui menyikut lengan Airin, “ iya, akhir akhir ini kau sering melamun Airin, kami jadi khawatir ” kali ini Miya menambahkan, “ kalian jangan berlebihan, aku baik baik saja ” ucap Airin akhirnya mem

Rectangular Love™ 5

“ Tenang, kita masih ada 1 cara lagi ! ” ujar Sandy yang malam ini menginap di tempat kost Rio, kebetulan Felix sedang bekerja di mini market yang tidak jauh dari sana, jadi mereka bisa leluasa bercerita, “ apa lagi ? sudah jelas dia tidak menyukai istana pasir buatanku, dia juga tidak memiliki alasan apapun tentang kegemarannya dengan ice cream ? ” ujar Rio terdengar pasrah, “ kelinci ! ” teriak Sandy tepat di telinga Rio, “ hei!! apa kau sudah bosan hidup ? ” tanya Rio sedikit marah, “ hha, kita bisa menggunakan kelinci bukan ? ” tanya Sandy merasa idenya kali ini sangat brilliant , “ kau ingin kita melakukan apa lagi ? jangan menyia nyiakan waktu, kalau dia memang bukan kelinci kecil kita bagaimana ? ” ucap Rio lagi, “ seharusnya, kau sesekali masuk ke dalam rumahnya dan melihat foto itu ! aku yakin dia adalah Ayi ” teriak sandy menepuk pundak Rio, “ benar juga ”, “ tentu saja ! seharusnya, sesekali kau beralasan pergi ke toilet dan kau pasti bisa melihat foto itu ! ” “ ngomong n

Rectangular Love™ 3

Sudah 10 jam berlalu, Sandy yang sudah sadarkan diri sejak beberapa jam yang lalu, ternyata hanya mengalami luka ringan di lengan kirinya, meskipun lengannya itu harus di perban selama beberapa hari. Saat ini Airin terbaring lemah di hadapannya, kaki kiri Airin mengalami patah tulang ringan dan harus di gips dan dia juga mengalami benturan yang cukup keras di kepalanya, jujur Sandy sangat kesal dengan keadaan seperti ini, karena dia merasa gagal melindungi Airin, dia juga menyesal karena telah mengajak Airin untuk pulang dengan jalan kaki, “ maafkan aku, aku mohon maafkan aku ” ujar Sandy berulang kali pada Airin, meskipun dia yakin Airin belum bisa mendengarnya, hanya saja Sandy berjanji pada dirinya sendiri akan merawat Airin hingga benar benar pulih dari sakitnya. \ Hari ini, adalah upacara di hari pertama semester baru, liburan 2 minggu yang tidak terlalu singkat, membuat Airin sedikit kesulitan untuk bangun di pagi hari, “ Yui, apakah Airin sudah datang ? aku belum melihatnya sam