Langsung ke konten utama

The Way to You

Juno melangkahkan kakinya dengan berat saat ia keluar meninggalkan ruangan latihan, di salah satu tangannya ia menggenggam ponselnya dan wajahnya terlihat merah padam menahan saat melihat sebuah pesan yang masuk ke ponselnya, ‘maafkan aku, sepertinya aku pun tetap belum bisa hadir di pertunjukan musikal mu bulan depan.’ Sebuah pesan singkat itu dikirim oleh seseorang yang sepertinya sangat diharapkan olehnya untuk bisa hadir pada pertunjukan musikalnya kelak.

Hampir dua puluh tujuh bulan yang lalu, Juno mendapatkan jadwal untuk pentas sebuah drama musikal mewakili kelompok musikal yang selama ini menjadi tempatnya bernaung bahkan sejak ia masih berada di sekolah menengah, disaat itulah mereka bertemu…
“maaf, boleh aku meminta tanda tanganmu ? aku adalah penggemarmu” sapa seorang gadis yang datang dengan menggenggam sebuah kertas dan pulpen padanya, dia terlihat cantik dengan gaun one peace berwarna putih yang memperlihatkan keanggunannya kala itu, “aku ? apakah kau tidak salah orang ?” Tanya Juno berusaha meyakinkan, “ah tentu saja tidak. Perkenalkan namaku Aurel” jawab gadis itu memperkenalkan diri.
Ya saat itulah pertemuan mereka pertama kali, tapi sayangnya sampai saat ini setelah lebih dari dua tahun berlalu, itu masih menjadi pertemuan pertama kali untuk mereka. Hal ini menjadi semakin sulit untuk terwujud terlebih sejak Juno berhasil debut menjadi seorang aktor beberapa bulan berikutnya, tentu saja setelah ia berkali kali gagal mengikuti kasting di berbagai kesempatan, tapi meskipun dia sudah memulai debut sebagai aktor, dia tetap tidak ingin meninggalkan dunia teater musikal yang telah membesarkan namanya dan menjadi tempat ia mengasah bakatnya selama ini.

Di tempat yang berbeda, diwaktu yang bersamaan, Aurel sedang duduk diantara teman temannya di taman belakang universitas siang ini, sebenarnya tak satu detikpun pikirannya berada di tempat itu, karena sejak ia mengirimkan pesan singkat tadi, ia merasa sangat menyesal dan bersalah pada dirinya sendiri, ‘aku tidak seharusnya mengirimkan pesan itu’ pikirnya berulang kali dalam hatinya, “Aurel! Kau tahu dengan aktor pendatang baru bernama Juno ? beberapa hari yang lalu kami berhasil menemuinya saat ia sedang berlatih teater, wah dia terlihat lebih tampan dari pada di layar kaca !” ujar salah satu temannya bercerita dengan sumringah, ‘Juno?’ pikir Aurel beberapa detik di dalam benaknya, “benarkah ? apakah dia ada waktu untuk menyapa kalian saat latihan ?” Tanya Aurel tak percaya, “tentu! Bahkan kami sempat berfoto bersama, ‘maafkan aku, karena jadwal ku yang cukup padat, sepertinya kita masih sulit untuk bertemu’ sederet kalimat dari pesan singkat yang dikirimkan Juno beberapa hari yang lalu tiba tiba terbayang dikepala Aurel, padahal tanpa Juno ketahui, saat itu Aurel sudah tiba di depan gedung tempat Juno sedang berlatih yang sengaja datang untuk mengantarkan makan siang pada pujaan hatinya itu.

Beberapa jam lagi, pertunjukan musikal pertama Juno setelah dia debut sebagai aktor akan dimulai, dan kini saatnya Juno dan beberapa pemeran utama masuk untuk menyapa para penggemar mereka dan mengadakan fan service sederhana di ruangan terpisah, “terima kasih atas kedatangan kalian semua, kami berharap pertunjukan kami kali ini tidak akan mengecewakan kalian” ujar ketua dari grup teater yang ternyata seorang wanita, dia terlihat sangat bersinar kala berada di antara tiga aktor utama yang semuanya pria. Aurel berjalan mengikuti barisan penggemar yang akan mendapatkan tandatangan dan kesempatan untuk bersalaman dengan cara mengantri, semua ia lalui dengan lancar, hingga akhirnya kini giliran mereka bertemu, dan ternyata Juno menyadari bahwa gadis yang kini berdiri di hadapannya ialah Aurel, “kau ? ah, terima kasih atas kedatangan anda” suara Juno yang awalnya terkejut langsung berubah menjadi sapaan yang sama seperti yang ia ucapkan pada penggemarnya yang lain, mendengar hal itu, Aurel tidak perlu menunggu waktu lama lagi, ia langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut, bahkan dia membuang tiket pertunjukan yang semulanya ia beli dengan susah payah Karena ia baru mendapatkan kepastian bahwa ia bisa datang beberapa hari saja sebelum pertunjukan tersebut, Juno yang merasa bersalah tak bisa melakukan apapun, dia bingung dengan banyaknya awak media dan bahkan beberapa teman seprofesinya disana, belum lagi penggemarnya yang pasti akan sangat sulit untuk diberi penjeasan, jika mereka tahu bahwa ia telah memiliki seorang yang spesial.

Aurel berlari jauh menuju halte pemberhentian bus, hati dan pikiranya terasa begitu panas, bahkan sepertinya dirinya akan segera meledak, dia tidak pernah menyangka bahwa hubungan mereka selama ini tak berarti apapun, ‘aku ! kau jelas jelas mengetahui bahwa ini aku ! tetapi kenapa kau bersikap berbeda ? seolah kita tidak saling mengenal ? seharusnya sejak awal aku tidak menemuimu !’ caci Aurel menyesali kesalahannya.

Dua jam setelah pertunjukan, Juno segera meninggalkan teman temannya yang sedang melakukan pesta kecil untuk merayakan kesuksesan acara musikal mereka hari itu, dia pergi mengendarai mobilnya seorang diri, dan membeli sebuket bunga sebelum akhirnya ia melaju kesebuah taman dipinggirian kota, “maafkan aku” ucapnya pertama kali saat ia tiba ditaman itu dan mendapati Aurel yang sedang terduduk sendiri disalah satu kursi taman, “aku tahu kau pasti sangat marah padaku” ucapnya lagi dengan nada menyesal, “aku tahu kau pasti akan pergi ke tempat ini, kau yang selalu bilang bahwa taman ini adalah tempat favoritmu” lagi lagi, Aurel tak merespon kalimat Juno, “tak seharusnya aku berkata seperti itu, aku hanya terlalu egois dan sama sekali tidak memikirkan perasaanmu. Aku minta maaf” ucap Juno panjang sebelum akhirnya dia memberikan bunga yang tadi sempat ia beli sambil meraih tangan gadis itu, “aku harap, kau masih bisa memaafkan aku” ujar Juno lagi, “seharusnya aku tidak pernah datang, seharusnya aku tidak menyapamu dan mengatakan bahwa aku adalah penggemarmu dan aku sangat menyukaimu. Ini bukan salahmu, ini salahku” ujar Aurel akhirnya, tanpa memandang kearah Juno sama sekali, “hm, ini bukan salahmu. Aku yang salah, tolong mengertilah. Maafkan aku” ucap Juno lagi, “bukan salahmu jika kau bersikap seperti itu padaku, aku yang tidak tahu diri dan telah berharap terlalu banyak padamu, mulai saat ini, aku akan belajar untuk lebih menjaga perasaanku kepadamu. Aku tak seharunya bermimpi menjadi seorang yang spesial untukmu. Jangan hiraukan aku, aku yakin aku hanya akan menjadi penghalangmu untuk menjadi aktor yang lebih bersinar.” Ucap Aurel panjang, kali ini dia mengakhiri kalimatnya dengan desahan nafas panjang dan berat, sepertinya sebentar lagi kelopak matanya takkan bisa menahan tampungan air mata kekecewaan yang ia rasakan saat ini, mendengar kalimat itu Juno langsung memeluk tubuh kekasinya itu, ia tahu sebenarnya gadis itu tak penah bermaksud mengatakan semua kata kata itu, dan ia tahu bahwa gadis pujaannya itu pasti sedang berusaha keras untuk menahan air matanya, “bersabarlah, ini takkan lama, aku berjanji takkan membiarkan kau melewati masa masa sulit seperti ini seorang diri lagi. Aku tahu kau pasti masih sangat ingin kita bersama, selamanya aku adalah kekasihmu. Jangan lupakan itu” bisiknya pelan sambil mendekap Aurel yang perlahan menangis dan membalas pelukan Juno, saat itu merupakan saat yang pasti sangat sulit bagi keduanya, terutama setelah lebih dari dua tahun terakhir mereka tidak bertemu.


Sulit memang untuk sepasang kekasih yang berbeda dunia yang untuk bisa saling mengisi, bertahan dan belajar memahami, seperti halnya Juno yang semakin bersinar dengan kesuksesannya, dan kekasihnya Aurel yang semulah hanyalah seorang penggemarnya yang ternyata akhirnya mereka bertemu dan menjadi sepasang kekasih. Dua tahun bukan hal yang mudah untuk Aurel menahan banyak cerita dan kabar tentang kedekatan kekasihnya itu dengan banyak gadis cantik di luar sana, meski begitu, mereka hanya mampu mengandalkan rasa saling percaya dan mencoba untuk terus berkomunikasi, karena untuk bertemu tentu perlu memikirkan banyak resiko terlebih lagi karena karirnya sedang gemilang saat ini, ‘…aku yang pasti kau cinta aku yang pasti kau mau, selamanya dihidupmu aku kekasihmu ~

-the end-




Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] Sebongkah Kerinduan

Hai 2015. Hai para penjelajah blog, kali ini saya kembali dan ingin mencoba untuk menulis sebuah review buku, karena sebelumnya saya belum pernah menulis review buku, jadi saya akan mencobanya dengan menulis tentang buku saya sendiri, mungkin kalian akan berfikir saya melakukan ini dengan sedikit tujuan seperti promosi atau mungkin membanggakan karya saya sendiri, tapi kalau anda meneruskan membaca review ini, saya yakin anda pasti akan berfikir sebaliknya, jadi …. Bagaimana kalau kita mulai sekarang ? Judul : Sebongkah Kerinduan Penulis : Tsanamilta Amirah Penerbit : Mozaik Indonesia Cetakan Pertama : 2013 Oke, untuk kalian ketahui, sebenarnya saya sudah menyelesaikan novel ini 2 tahun sebelumnya, dan novel pertama saya ini sebenarnya adalah naskah ke dua yang saya kirimkan pada pihak penerbit yang sama, [jangan tanya kemana naskah pertama saya saat ini karena kalaupun naskah itu rilis atau dibukukan, pasti orang orang akan mengira saya melakukan plagiat te

Jori King - Love At First Sight Lyrics + DL

(x2)  She got me feelin like  Uh uh oh whoa oh  Uh uh oh whoa oh oh yeah  *Beginning Chorus*  And I never felt this way before  And I wanna give you all my world cuz  You you make me believe in love at first sight  And I do, yes I do, I-I do, yes I do  You you make me believe in love at first sight  And I do, yes I do, I-I do, yes I do  *Verse 1*  Girl you make me believe in things I've never seen  And it's a trip to me how she got me feelin weak  I just don't understand I was the type of man  That could care one less about a girl yet here I am  I don't know what to say think bout everyday  I must admit that I hate whenever you're away  I don't know what to do cuz when I think of you  Somethin happens to me babe  *Pre-Hook*  Oh pretty girl I really don't think that you know  How strong or deep my love for you can go  I never thought it could happen to me  But baby girl I'm starting to believe  Believe in love at first sight  And girl I love that it's

tentang aku (dan buku harian ku)

aku dan diaryku mungkin di dunia ini semua orang memiliki buku harian sebuah agenda yang nyaris berisikan tentang keluh kesah yang keseluruhan isinya hampir bersifat sangat pribadi dari kegiatan kita sehari hari dan … dan biasanya tak satupun orang yang kita izinkan yang kita beri kesempatan untuk membacanya tapi tidak dengan diriku aku bukanlah orang yang mahir membuat sebuah tulisan yang menceritakan kegiatan kita seharian penuh, sesaat sebelum kita tidur dan sebelum selimut hangat mengantarkan kita kebunga mimpi jika kalian ingin tau, diaryku bukanlah seperti bukan seperti diary pada umumnya melainkan sebuah rangkaian kata kata yang mungkin jika seseorang membacanya akan terlihat dan terkesan seperti lembaran lembaran puisi, ya memang! jika kau ingin mengetahui buku harianku, hampir semuanya bahkan tiap lembarnya nyaris beruba tulisan puisi Jadi, aku dan diaryku hingga sekarang tak pernah berpisah, meskipun kadang harus terganti, tapi tetap saja akan terjaga kenapa ? karena hanya