Halo apa kabar ?
kenalan lagi yuk, namaku Tsanamilta Amirah, nama panggilanku Mira, aku lahir di Palembang, tanggal 3 agustus 1991 (tepatnya hari sabtu), aku anak pertama dari 6 bersaudara dan keseluruhan saudaraku adalah laki laki, warna favoritku biru muda dan putih, aku punya hobi baca buku, nulis cerpen/cerbung, ngarang puisi, fotografi, traveling, dance, nyanyi, hha dua yang terakhir itu cuma aku sendirian yang tau, alias aku nggak pernah ngelakuin di depan orang lain, cuma nyanyi nyanyi sambil dance di kamar sendirian, kalo di tempat karokean pasti lain ceritanya, oh iya aku juga pecinta film, terutama film horror, aku juga suka banget dengerin musik, dan biasanya aku lebih sering nonton atau dengerin musik yang berbahasa asing, biasanya kalo nggak English, Korean, Japanese, yah pokoknya yang menurutku menarik, karena aku juga suka mempelajari berbagai bahasa asing, minimal sebatas tau bagaimana bahasa mereka, lanjut ya aku pecinta coklat tapi bukan berarti aku doyan ngemil, aku suka banget semua makanan, terutama ikan dan sayur sayuran tapi kenyataannya aku alergi seafood, aku paranoid banget dengan semua jenis serangga, aku suka kucing tapi aku alergi bulu kucing, aku juga lebih suka jalan jalan naik turun bis kota dari pada naik mobil pribadi, tapi aku alergi debu, aku orangnya boros banget dengan yang namanya uang, tapi aku nggak doyan belanja kayak anak anak cewek seusiaku pada umumnya, aku lebih suka menghindari masalah dengan menuruti lawan bicaraku atau memilih diam, dari pada bertahan dengan ego ku yang akhirnya aku sendiri tidak akan bisa mengatur emosiku, aku suka banget kalo bisa jadi tempat curhat orang orang, dan aku paling nggak suka dengan orang yang nggak punya ambisi/mimpi, oh iya, menurutku biar bagaimanapun menulis tetap lebih menyenangkan dari pada mengetik, meskipun tulisanku nggak lebih rapi dari tulisan anak SD, aku itu aslinya suka dan pengen banget jadi cewek yang selalu tampil yah cukup baik atau sedikit berpenampilan fenimin, tapi aku takut jadi cewek cantik, karena aku paling nggak nyaman kalo jadi pusat perhatian, malah suka ke-ge er-an aja, alhasil yang keluar sebagai kepribadianku di kehidupanku sehari hari ialah, seorang Mira yang nggak cewek, tapi juga nggak tomboy, hha bingung kan ? oh iya aku suka banget diem diem ngamatin apapun yang terjadi di sekitar aku, menurutku apapun yang terjadi bisa aja aku jadiin inspirasi ku untuk membuat tulisan baru, dulu aku TK di TK Aisyah Bustanul Atfhal 4 Palembang, setelah itu aku lanjutin sekolah ku di SD Muhammadiyah 6 Palembang, baru setahun sih, begitu naik kelas 2, aku dan keluarga pindah ke Makasar jadi kelas 2 dan 3 SD aku sempet sekolah di SD Impres 1 Makasar (kalo nggak salah inget ya), nah kelas 4 sampe kelas 6 nya aku udah balik lagi ke SD ku yang semula, lulus dari SD aku sempet bingung mau masuk sekolah mana, karena sejujurnya, sejak kelas 4 SD, aku udah punya rencana atau mungkin impian, kalo aku nggak mau lama lama tinggal di kota ini, karena bagiku kota ini nggak bisa bikin aku berkembang, karena semua mimpi dan cita cita ku, nggak akan bisa tersalurkan di kota ini, tapi sayang orang tua ku justru mendaftarkanku ke sebuah sekolah yang alasannya lokasinya sangat terjangkau dari tempat tinggalku, SMPN 45 Palembang itu namanya, tapi lagi lagi aku hanya satu tahun bertahan di sekolah itu, karena saat naik tingkat 8, aku dipindahkan ke SMPN 9 Palembang, untukku yang memang terbiasa berpindah pindah, masuk ke lingkungan baru bukanlah hal yang terlalu sulit, tambah lagi sekolahku ini adalah salah satu sekolah rayon dari SD ku, jadi masih bisa ku temui teman teman SD disini, setelah 2 tahun menempuh pendidikan di sekolah tersebut, tidak banyak hal menarik yang terjadi atau mungkin bisa merubah hidupku, aku masih lebih senang menulis, mendengarkan musik dan menari nari seorang diri di kamar, aku juga tidak begitu sering berkumpul dengan teman teman karena aku tidak terlalu suka dengan lingkungan mereka yang cendrung berbicara kasar, meskipun mungkin hal itu wajar mengingat aku berada di salah satu kota di pulau sumatera ini, lulus SMP aku ternyata gagal mengikuti tes di sebuah SMA Negeri, alhasil orang tua ku membawaku untuk mengikuti tes di sebuah sekolah swasta, yak SMA Muhammadiyah 1, dan disinilah semuanya bermula, aku baru tahu bagaimana rasanya memiliki teman, dan aku baru tahu bagaimana rasanya menjalani hari hari sekolah tanpa beberapa teman SD bahkan hingga SMP yang selalu saja menindasku, jika boleh jujur merekalah yang membentukku menjadi cewek yang super minder sampe saat ini, tapi disisi lain aku merasa berterima kasih dengan mereka, karena mungkin jika mereka tidak membenciku bahkan menghinaku dengan semua kreatifitas mereka, mungkin saat itu aku akan sama buruknya dengan mereka ? menjadi orang orang yang menindas, dan aku sangat tidak ingin menjadi seorang penindas, masa SMA masa yang paling indah ? masa sih, hha menurutku hal itu ada benarnya, buktinya saja hingga saat ini aku masih bersama mereka, orang orang yang aku kenal bahkan sejak hari pertama di SMA, meskipun jalan kami tidak selalu sama, dan setelah aku menyelesaikan pendidikan SMA ku, aku memberanikan diri untuk mengambil pendidikan singkat di sebuah televisi, disana aku sempat merasakan bagaimana dunia baruku, dunia yang sejak kelas 4 SD hanya ada di dalam diriku, di imajinasiku, dan hanya sebatas kamarku saja, aku beranikan diri untuk kost seorang diri di ibu kota, dan hampir tiga bulan aku hanya pulang pergi dari tempat kost, tempat kerja dan kembali lagi ke tempat kost, selama disana rasanya waktu sangat cepat berlalu, dan semua kenangan manis dan pelajaran pelajaran penting banyak kudapatkan, bukan hanya pelajaran berbentuk teori, tapi juga sedikit makna kehidupan, tapi lagi lagi hal itu hanya sebatas 3 bulan saja, orang tua ku tiba tiba saja memintaku untuk kembali ke kota asalku, dan memaksaku membatalkan niatku untuk kuliah di ibu kota sembari bekerja di televisi tersebut, yah kini disinilah aku, lagi lagi duniaku hanya sebatas kamarku, sebatas mimpiku dan tak lebih dari bunga tidurku saja, meski waktu yang berlalu sejak aku kelas 4SD hingga saat ini bukanlah waktu yang sebentar, tapi tetap saja mimpiku takkan bisa terbayar dikota ini, dan lagi lagi aku kehilangan jati diriku, aku seperti hewan liar yang baru saja di lepaskan kealam bebas setelah di rawat dipenangkaran, namun kemudian di kembalikan lagi kedalam kandang sebuah kebun binatang, ya rasanya diriku ini baru saja ingin bebas tapi ternyata aku salah, aku takkan pernah bias bebas ! selanjutnya, apa lagi yang aku punya ? rasanya seluruh nyawaku, asa, ambisi dan semangat takkan lagi kembali kepadaku, semuanya tertinggal disana, di tempat kost ku, di kampus impianku, di tempat kerjaku, di pundak teman teman baruku disana, hari hari di kampus pilihan orangtua ku terasa sangat membosankan, aku kembali terbiasa tanpa heels, tanpa make up, tanpa pakaian resmi, tanpa bahasa yang formal dan sopan, tanpa ambisi apa lagi teman untuk berbagi, semua ilmu yang kudapat disana sia sia, karena takkan ada yang memahamiku disini, begitulah seterusnya hingga saat ini, hingga sekarang aku masih terkurung di kandang baruku, tak jarang aku merindukan diriku yang dulu, di sini di tempat yang selalu ku sebut duniaku, kamarku sendiri hanya sebatas ruangan petak inilah duniaku, tempat ku berbagi, tempat ku bercerita, tempatku menangis, tempatku marah, atau mungkin melakukan beberapa gerakan dance sembari menyanyi seorang diri, ya disini di kamarku ini, ruangan ini seakan lebih besar dari ruangan apapun yang pernah aku masuki seumur hidupku, bahkan ada sebuah fakta kecil yang terlambat aku sadari akhir akhir ini, dan itu aku dapatkan juga dikamarku ini, tau kah kamu ? terkadang tanpa aku sengaja, aku memikirkan sesuatu bahkan mungkin memimpikan sesuatu, tentang seseorang di suatu tempat yang berbeda, lalu ternyata beberapa hari kemudian, aku mendapati fakta bahwa hal yang aku pikirkan tentang orang itu benar benar terjadi disana, persis seperti apa yang aku bayangkan saat itu, tapi sudahlah rasanya sangat tidak mungkin, anggap saja itu hanya kebetulan, meskipun hal itu bukan hanya terjadi satu kali, tapi sudah terlalu sering hanya saja tak jarang aku abaikan bahkan tidak aku sadari, karena aku bukanlah peramal, aku hanya pemikir, aku hanya seorang pemimpi, yang kehilangan mimpinya, yang nyawanya sudah lama menghilang sejak mimpinya kandas, yang sudah tak memiliki keberanian lagi untuk memiliki mimpi yang besar, kecuali jika aku bisa mewujudkannya sendiri, tanpa perlu dukungan mereka yang menamakan diri mereka keluarga atau orang terdekat sekalipun, karena aku yakin mereka takkan lebih mengenal siapa dan bagaimana aku di bandingkan diriku sendiri, saat ini, aku hanya ingin segera menyelesaikan kuliahku, dan aku ingin segera pergi dari kamar ini, pergi dari persembunyianku ini, dan berharap masih ada mimpiku yang bisa aku wujudkan, meski tanpa dukungan mereka, karena aku harus bisa mewujudkan mimpiku, karena mimpiku bukan baru kemarin aku ciptakan, bukan baru sedetik melintas di pikiranku, bukan hanya sekali aku ulangi di doa dan pikiranku, karena aku percaya, suatu hari diri ini yang selalu di caci maki di sekolah, yang selalu di pandang sebelah mata di keluarga besarku, yang selalu di rendahkan oleh orang orang jenius di sekitarku selama ini, akan bisa menggapai mimpinya, mungkin bukan mimpi yang besar tapi cukup untuk membuatku tersenyum pada diriku sendiri, tapi cukup untukku bisa mengumpulkan mereka lagi dan berterima kasih atas semua kenangan dan luka, cukup untuk membuatku memiliki alasan, bahwa aku harus terus berusaha, bersabar dan bertahan hingga semua akan tiba dan menjadi manis !
kenalan lagi yuk, namaku Tsanamilta Amirah, nama panggilanku Mira, aku lahir di Palembang, tanggal 3 agustus 1991 (tepatnya hari sabtu), aku anak pertama dari 6 bersaudara dan keseluruhan saudaraku adalah laki laki, warna favoritku biru muda dan putih, aku punya hobi baca buku, nulis cerpen/cerbung, ngarang puisi, fotografi, traveling, dance, nyanyi, hha dua yang terakhir itu cuma aku sendirian yang tau, alias aku nggak pernah ngelakuin di depan orang lain, cuma nyanyi nyanyi sambil dance di kamar sendirian, kalo di tempat karokean pasti lain ceritanya, oh iya aku juga pecinta film, terutama film horror, aku juga suka banget dengerin musik, dan biasanya aku lebih sering nonton atau dengerin musik yang berbahasa asing, biasanya kalo nggak English, Korean, Japanese, yah pokoknya yang menurutku menarik, karena aku juga suka mempelajari berbagai bahasa asing, minimal sebatas tau bagaimana bahasa mereka, lanjut ya aku pecinta coklat tapi bukan berarti aku doyan ngemil, aku suka banget semua makanan, terutama ikan dan sayur sayuran tapi kenyataannya aku alergi seafood, aku paranoid banget dengan semua jenis serangga, aku suka kucing tapi aku alergi bulu kucing, aku juga lebih suka jalan jalan naik turun bis kota dari pada naik mobil pribadi, tapi aku alergi debu, aku orangnya boros banget dengan yang namanya uang, tapi aku nggak doyan belanja kayak anak anak cewek seusiaku pada umumnya, aku lebih suka menghindari masalah dengan menuruti lawan bicaraku atau memilih diam, dari pada bertahan dengan ego ku yang akhirnya aku sendiri tidak akan bisa mengatur emosiku, aku suka banget kalo bisa jadi tempat curhat orang orang, dan aku paling nggak suka dengan orang yang nggak punya ambisi/mimpi, oh iya, menurutku biar bagaimanapun menulis tetap lebih menyenangkan dari pada mengetik, meskipun tulisanku nggak lebih rapi dari tulisan anak SD, aku itu aslinya suka dan pengen banget jadi cewek yang selalu tampil yah cukup baik atau sedikit berpenampilan fenimin, tapi aku takut jadi cewek cantik, karena aku paling nggak nyaman kalo jadi pusat perhatian, malah suka ke-ge er-an aja, alhasil yang keluar sebagai kepribadianku di kehidupanku sehari hari ialah, seorang Mira yang nggak cewek, tapi juga nggak tomboy, hha bingung kan ? oh iya aku suka banget diem diem ngamatin apapun yang terjadi di sekitar aku, menurutku apapun yang terjadi bisa aja aku jadiin inspirasi ku untuk membuat tulisan baru, dulu aku TK di TK Aisyah Bustanul Atfhal 4 Palembang, setelah itu aku lanjutin sekolah ku di SD Muhammadiyah 6 Palembang, baru setahun sih, begitu naik kelas 2, aku dan keluarga pindah ke Makasar jadi kelas 2 dan 3 SD aku sempet sekolah di SD Impres 1 Makasar (kalo nggak salah inget ya), nah kelas 4 sampe kelas 6 nya aku udah balik lagi ke SD ku yang semula, lulus dari SD aku sempet bingung mau masuk sekolah mana, karena sejujurnya, sejak kelas 4 SD, aku udah punya rencana atau mungkin impian, kalo aku nggak mau lama lama tinggal di kota ini, karena bagiku kota ini nggak bisa bikin aku berkembang, karena semua mimpi dan cita cita ku, nggak akan bisa tersalurkan di kota ini, tapi sayang orang tua ku justru mendaftarkanku ke sebuah sekolah yang alasannya lokasinya sangat terjangkau dari tempat tinggalku, SMPN 45 Palembang itu namanya, tapi lagi lagi aku hanya satu tahun bertahan di sekolah itu, karena saat naik tingkat 8, aku dipindahkan ke SMPN 9 Palembang, untukku yang memang terbiasa berpindah pindah, masuk ke lingkungan baru bukanlah hal yang terlalu sulit, tambah lagi sekolahku ini adalah salah satu sekolah rayon dari SD ku, jadi masih bisa ku temui teman teman SD disini, setelah 2 tahun menempuh pendidikan di sekolah tersebut, tidak banyak hal menarik yang terjadi atau mungkin bisa merubah hidupku, aku masih lebih senang menulis, mendengarkan musik dan menari nari seorang diri di kamar, aku juga tidak begitu sering berkumpul dengan teman teman karena aku tidak terlalu suka dengan lingkungan mereka yang cendrung berbicara kasar, meskipun mungkin hal itu wajar mengingat aku berada di salah satu kota di pulau sumatera ini, lulus SMP aku ternyata gagal mengikuti tes di sebuah SMA Negeri, alhasil orang tua ku membawaku untuk mengikuti tes di sebuah sekolah swasta, yak SMA Muhammadiyah 1, dan disinilah semuanya bermula, aku baru tahu bagaimana rasanya memiliki teman, dan aku baru tahu bagaimana rasanya menjalani hari hari sekolah tanpa beberapa teman SD bahkan hingga SMP yang selalu saja menindasku, jika boleh jujur merekalah yang membentukku menjadi cewek yang super minder sampe saat ini, tapi disisi lain aku merasa berterima kasih dengan mereka, karena mungkin jika mereka tidak membenciku bahkan menghinaku dengan semua kreatifitas mereka, mungkin saat itu aku akan sama buruknya dengan mereka ? menjadi orang orang yang menindas, dan aku sangat tidak ingin menjadi seorang penindas, masa SMA masa yang paling indah ? masa sih, hha menurutku hal itu ada benarnya, buktinya saja hingga saat ini aku masih bersama mereka, orang orang yang aku kenal bahkan sejak hari pertama di SMA, meskipun jalan kami tidak selalu sama, dan setelah aku menyelesaikan pendidikan SMA ku, aku memberanikan diri untuk mengambil pendidikan singkat di sebuah televisi, disana aku sempat merasakan bagaimana dunia baruku, dunia yang sejak kelas 4 SD hanya ada di dalam diriku, di imajinasiku, dan hanya sebatas kamarku saja, aku beranikan diri untuk kost seorang diri di ibu kota, dan hampir tiga bulan aku hanya pulang pergi dari tempat kost, tempat kerja dan kembali lagi ke tempat kost, selama disana rasanya waktu sangat cepat berlalu, dan semua kenangan manis dan pelajaran pelajaran penting banyak kudapatkan, bukan hanya pelajaran berbentuk teori, tapi juga sedikit makna kehidupan, tapi lagi lagi hal itu hanya sebatas 3 bulan saja, orang tua ku tiba tiba saja memintaku untuk kembali ke kota asalku, dan memaksaku membatalkan niatku untuk kuliah di ibu kota sembari bekerja di televisi tersebut, yah kini disinilah aku, lagi lagi duniaku hanya sebatas kamarku, sebatas mimpiku dan tak lebih dari bunga tidurku saja, meski waktu yang berlalu sejak aku kelas 4SD hingga saat ini bukanlah waktu yang sebentar, tapi tetap saja mimpiku takkan bisa terbayar dikota ini, dan lagi lagi aku kehilangan jati diriku, aku seperti hewan liar yang baru saja di lepaskan kealam bebas setelah di rawat dipenangkaran, namun kemudian di kembalikan lagi kedalam kandang sebuah kebun binatang, ya rasanya diriku ini baru saja ingin bebas tapi ternyata aku salah, aku takkan pernah bias bebas ! selanjutnya, apa lagi yang aku punya ? rasanya seluruh nyawaku, asa, ambisi dan semangat takkan lagi kembali kepadaku, semuanya tertinggal disana, di tempat kost ku, di kampus impianku, di tempat kerjaku, di pundak teman teman baruku disana, hari hari di kampus pilihan orangtua ku terasa sangat membosankan, aku kembali terbiasa tanpa heels, tanpa make up, tanpa pakaian resmi, tanpa bahasa yang formal dan sopan, tanpa ambisi apa lagi teman untuk berbagi, semua ilmu yang kudapat disana sia sia, karena takkan ada yang memahamiku disini, begitulah seterusnya hingga saat ini, hingga sekarang aku masih terkurung di kandang baruku, tak jarang aku merindukan diriku yang dulu, di sini di tempat yang selalu ku sebut duniaku, kamarku sendiri hanya sebatas ruangan petak inilah duniaku, tempat ku berbagi, tempat ku bercerita, tempatku menangis, tempatku marah, atau mungkin melakukan beberapa gerakan dance sembari menyanyi seorang diri, ya disini di kamarku ini, ruangan ini seakan lebih besar dari ruangan apapun yang pernah aku masuki seumur hidupku, bahkan ada sebuah fakta kecil yang terlambat aku sadari akhir akhir ini, dan itu aku dapatkan juga dikamarku ini, tau kah kamu ? terkadang tanpa aku sengaja, aku memikirkan sesuatu bahkan mungkin memimpikan sesuatu, tentang seseorang di suatu tempat yang berbeda, lalu ternyata beberapa hari kemudian, aku mendapati fakta bahwa hal yang aku pikirkan tentang orang itu benar benar terjadi disana, persis seperti apa yang aku bayangkan saat itu, tapi sudahlah rasanya sangat tidak mungkin, anggap saja itu hanya kebetulan, meskipun hal itu bukan hanya terjadi satu kali, tapi sudah terlalu sering hanya saja tak jarang aku abaikan bahkan tidak aku sadari, karena aku bukanlah peramal, aku hanya pemikir, aku hanya seorang pemimpi, yang kehilangan mimpinya, yang nyawanya sudah lama menghilang sejak mimpinya kandas, yang sudah tak memiliki keberanian lagi untuk memiliki mimpi yang besar, kecuali jika aku bisa mewujudkannya sendiri, tanpa perlu dukungan mereka yang menamakan diri mereka keluarga atau orang terdekat sekalipun, karena aku yakin mereka takkan lebih mengenal siapa dan bagaimana aku di bandingkan diriku sendiri, saat ini, aku hanya ingin segera menyelesaikan kuliahku, dan aku ingin segera pergi dari kamar ini, pergi dari persembunyianku ini, dan berharap masih ada mimpiku yang bisa aku wujudkan, meski tanpa dukungan mereka, karena aku harus bisa mewujudkan mimpiku, karena mimpiku bukan baru kemarin aku ciptakan, bukan baru sedetik melintas di pikiranku, bukan hanya sekali aku ulangi di doa dan pikiranku, karena aku percaya, suatu hari diri ini yang selalu di caci maki di sekolah, yang selalu di pandang sebelah mata di keluarga besarku, yang selalu di rendahkan oleh orang orang jenius di sekitarku selama ini, akan bisa menggapai mimpinya, mungkin bukan mimpi yang besar tapi cukup untuk membuatku tersenyum pada diriku sendiri, tapi cukup untukku bisa mengumpulkan mereka lagi dan berterima kasih atas semua kenangan dan luka, cukup untuk membuatku memiliki alasan, bahwa aku harus terus berusaha, bersabar dan bertahan hingga semua akan tiba dan menjadi manis !
aku menyayangi kalian teman teman SD ku, bahkan aku masih
hafal dengan jelas dan lengkap nama kalian, aku harap di kehidupan mendatang,
kita bisa berteman, berteman sebagai orang dewasa yang berpikiran luas dan
benar, bukan seperti bocah SD yang bahkan belum mengerti kenapa mereka harus
membenci seseorang..
aku merindukan kalian teman teman SMP ku, aku rindu saat
kalian membuatku kehilangan muka sama sekali, tapi saat itulah yang membuatku
belajar untuk berani menghadapi resiko, karena kalianlah aku sadar yang mana
yang benar dan yang seharusnya tidak aku lakukan ..
apa kabar kalian teman teman SMA ku, aku senang beberapa
dari kita masih terus bersama, aku harap akan ada masanya untuk kita
melanjutkan kisah manis kita, semoga saja kita bisa kembali berkumpul bersama
..
untuk teman teman kuliahku, maafkan aku, sepertinya orang
yang selama ini kalian kenal bukanlah diriku yang sebenarnya, dan maafkan aku
karena aku masih sering merasa menyesal kenapa aku harus menjadi salah satu
orang yang berada di tengah tengah kalian, ayo semangat ! maret, mei, atau September
2013 atau tidak sama sekali !
untuk teman teman kantor, mira kangen kalian, kangen kakak
kakak disana yang sudah mengajarkan mira menjadi dewasa dengan cara yang benar,
membuka pemikiran mira yang kala itu baru saja melepas seragam putih abu, sudah
mau menjadi teman sekaligus kakak yang bikin mira semangat dan bangga pernah
mengenal kalian ..
untuk keluarga BESAR ku, terima kasih terima kasih, rasanya
sangat tidak benar dan tidak akan cukup jika mira jelaskan semua alasannya
disini..
baiklah, inilah aku, Tsanamilta Amirah, yang pernah di
panggil Tsana, Stana, Tsunami, atau apalah, yang selalu bisa iri melihat
idolanya dilayar kaca, yang hanya selalu bisa berdoa semoga hanya dia sendiri
yang memiliki hidup yang sangat menyesakan didunia ini, dan dia juga selalu
berharap untuk suatu hari bisa membuat mimpinya menjadi nyata agar bisa membuat
semua orang yang selalu ada didalam doanya kelak, bahagia : )
sekian, terima kasih.. #030891
Komentar
Posting Komentar