Langsung ke konten utama

Bukan Sebuah Cerita hanya Sepotong Realita


Sahabat selamanya!” begitulah kata yang keluar dari mulut ke-6 remaja yang baru beranjak dewasa, namun ternyata tak seperti apa yang mereka katakan, salah satu dari mereka menyimpan sebuah rasa yang lain …
***
Hujan yang turun bersamaan dengan tetes air mata Keke, saat itu ia baru saja mematikan ponselnya, ia mendapat kabar buruk dari salah satu sahabat lamanya sewaktu SMP, kini yang ada dipikirnya hanyalah perasaan sepi dan sendiri, entah kenapa ia merasa sahabat sahabatnya sewaktu SMP dulu saat ini telah berubah dan sangat egois, bahkan Keke mereka anggap sombong, padahal Keke sebenarnya memang sibuk sejak menjadi siswi SMA saat ini.

Udara yang lembab beberapa jam yang lalu kini mulai kembali normal, seorang cowok berjalan sambil bergelut dengan pikirannya sendiri, “demi apa tuhan, gw gak bisa nerima dia cuma sebates sahabat! Terus kenapa gw kemaren pake setuju waktu mereka bilang kita semua sahabat selamanya ?” ujar cowok itu menggerutu, tanpa ia sadari, ia telah sampai disalah satu panti asuhan, tempat dimana ia biasa berkumpul dengan anak anak panti yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya sendiri, panti ini adalah tempat favoritnya untuk berbagi tawa bersama mereka semua yang tak lebih beruntung darinya, “oke, aku suka Keke !? tapi …”.

Zeze berjalan dengan gontai karena baru saja terbangun, sepanjang perjalanan menuju sekolah tadi, ia sengaja untuk melanjutkan tidurnya di dalam bis, kebiasaan yang aneh mungkin, tapi toh dia dengan santai melakukan hal itu, sambil memainkan jempol diatas keypad hapenya, Zeze tetap berjalan menelusuri koridor sekolah menuju kelasnya, dan sebelum tiba dikelas ia berpapasan dengan Nova, dan akhirnya mereka berjalan bersama menuju kelas.

Lain Zeze dan Nova, lain lagi Keke, dia kini sedang duduk dengan gelisah di dalam bis karena takut bel sekolah sudah berbunyi sebelum ia tiba di kelas, seturunnya ia dari bis, ia melihat Alvin yang ternyata baru juga tiba, dan Keke pun berteriak agar Alvin menghentikan laju motornya, Keke berfikir, jika ia harus berjalan 1km lagi untuk tiba di gerbang sekolah, itu akan semakin memakan waktu lama! Dan tentu saja, tanpa banyak bicara, bahkan tak mengeluarkan 1 katapun, Alvin kembali melajukan motornya sesaat setelah Keke naik di atas motornya.
***
Di kelas tidak semua siswa memperhatikan pelajaran, padahal guru yang mengajar sepertinya cukup galak, “Ze, laper …” bisik Keke pada Zeze yang duduk di sebelah kanan kursinya, namun Zeze hanya menaikan alis tanda bingung harus memberi respon apa, lalu Keke menoleh kesamping kirinya, “Va, laper …” rengek Keke lagi, “apa laper ? emang belum sarapan ?” ujar Nova balik bertanya, dan Keke hanya mengangguk dengan tampang memelas, “makanya! Dari rumah sarapan dulu” samber Zeze yang kali ini dengan nada nyolot, ‘tau gini mending gak usah jujur tadi! Hhu ...’ gerutu Keke dalam hati.

Jam pergantian mata pelajaran tiba, Keke yang sudah kelaperan dari tadi berusaha ngebujuk Zeze dan Nova agar mau menemaninya untuk kabur ke kantin sebentar, yah meskipun dengan tampak sedikit malas, akhirnya mereka menerima ajakan Keke. Setibanya dikantin mereka memesan 3 mangkuk mie instan dan 3 cangkir ice cappuchino instan juga, “lha ? kalian juga pesen ? aih, gayanya tadi sok nasehatin ???” ujar Keke setelah mereka mendapatkan tempat duduk yang lumayan pewe, “Ke, gurunya masuk bentar lagi lho !” ujar Nova mengingatkan, tapi Keke hanya tersenyum, karena dia tau guru yang satu itu selalu datang terlambat !
***
Sepulang sekolah, Keke kembali berusaha menghubungi temannya sewaktu SMP dulu, namun tak ada respon sama sekali, Nova yang melihat Keke yang saat itu sepertinya sedang gelisah, lalu memberi kode pada Zeze, “Ze, liat tuh !” bisik Nova pelan, lalu mereka langsung menyusul langkah Keke yang berjalan sedikit lebih cepat dari mereka, “kenapa Ke ?” tanya Zeze penasaran, “hm, gak Ze gw cuma lagi nungguin balesan sms dari temen teman lama, di telpon gak ada yang angkat …” jawab Keke sambil sesekali melihat layar hape miliknya, “ya sudahlah, mungkin mereka lagi sibuk ?” jawab Zeze enteng, dengan maksud agar Keke gak gelisah lagi, sampai akhirnya mereka berpisah di pertigaan jalan, menuju rumah masing masing, mereka sama sama menaiki angkutan umum sesuai rute rumah masing masing, kecuali Nova yang rumahnya tak jauh dari sekolah.

Belum sempet Keke menaiki bis, ada 3 buah motor yang menghentikan langkahnya, dan ternyata Zeze juga melihat hal itu, lalu kembali mendekati Keke, “kalian ?” ujar Keke kaget, ketiga pengendara sepeda motor itu membuka helm mereka satu persatu, Rio, Alvin dan Ozy! Yah siapa lagi ? hha … “kaget Ke ?” ledek Alvin sambil senyum kecut gak jelas, “sengaja kali !!” ujar Ozy nyambung, “kenapa belum pulang ?” Rio kali ini bertanya pada Keke, tapi sebelum yang ditanya ngejawab, Zeze malah dengan cueknya duduk diatas motor Alvin, “kalian gimana sih ? kaya genk motor tau gak ngeliatnya ? ngapain kalian pada ngedatengin Keke ?” tanya Zeze beruntun, dan ketinganya hanya tertawa, yah sekarang sudah tau kan siapa 6 anak remaja yang nyebutin janji persahabatn tadi ??
***
Hari yang indah, dari pagi tadi sampe sekarang waktu udah nunjukin lebih dari jam 3 siang, alias siang menjelang sore, udara sangat sejuk dan angin terus bertiup perlahan, menggoyangkan bunga bunga kecil di taman sekolah, tapi Keke berjalan dengan sangat tidak bersemangat, karena baru saja ia mengetahui sesuatu, bahwa Rio menyukai dirinya ! Rio ? salah satu cowok yang emang kayaknya punya banyak fans di sekolah, tapi Rio juga salah satu orang yang ia anggap sebagai sahabatnya, belum lagi Keke sudah terlanjur janji dengan dirinya sendiri, bahwa semua temen sekelas adalah saudara, dan Keke bukanlah orang yang gampang merubah keyakinannya itu!  Meskipun dia tau bahwa hal itu masih belum terbukti alias isapan jempol belaka, namun Keke sekarang menjadi serba salah, dia juga bingung kenapa teman teman sekelasnya mendukung hubungannya dengan Rio, padahal Keke tak berharap lebih dari Rio, kecuali sebuah persahabatan dan persaudaraan, belum lagi Zeze yang selalu ngotot dan seakan sengaja membius Keke dengan semua tentang Rio, ya biar bagaimanapun Keke tidak akan membenci Rio, toh Keke bukanlah orang yang seperti itu!

Karena pikirannya sedang tidak tenang dan sebetulnya permasalahannya dengan sahabat lamanya belum juga selesai, Keke memutuskan untuk pergi ke sebuah taman kota yang memang selalu ia lalui jika pulang dari sekolah, Keke berharap ia akan bisa berpikir dengan jernih disana, tapi lagi lagi 3 motor itu menghentikan langkahnya, namun kali ini Alvin membonceng Zeze sedangkan Ozy membonceng Nova, “Ke ! buruan naik …” perintah Zeze agar Keke menaiki motor Rio, “mau ngapain, kemana ?” tanya Keke ragu, “udah ikut aja !!” Ozy kali ini malah ikut ikutan sambil narik narik tas ransel Keke agar mendekat dan segera menaiki motor Rio, “udah gak bakal kita culik, ayo naik!” Rio bersuara, okelah kalo udah dikepung gini, Keke gak bakal bisa ngelawan, dan akhirnya mereka ber-6 pergi beriringan.

Ketempat karokean ? aduh, apa apaan ini ? Keke ternyata diculik untuk ber-karaoke bersama, yah dia tau salah satu hal yang bisa nyatuin mereka semua ya ini, dengan nyanyi bareng kaya ini! Tapi sayangnya saat ini mood Keke sedang tidak baik, jadi ia memutuskan untuk jadi penonton dan pendengar setia, yah yang paling menguasai mic pastinya Zeze ama Rio ! yang lain masih malu malu kayaknya, “Ke ! nyanyi bareng yuk !” ajak Zeze mencoba menyemangati Keke, “gak ah, suara ku jelek Ze” jawab Keke dengan muka datar, jujur ia sedang tidak ingin melakukan apapun saat ini, “ayolah Ke …” ujar yang lainnya ikut membujuk, hhu! Lagi lagi Keke gak berani kalo udah di keroyok gini, alhasil ia memilih sebuah lagu yang sebenarnya hanya iseng karena sedang in saat ini, Keke menyanyikan lagu milik salah satu penyanyi yang berjudul ‘lama lama aku bosan’ dan tentu saja Nova serta Zeze ikut bernyanyi, hingga akhirnya score yang muncul dilayar adalah 99 ! angka yang sangat bagus untuk mereka yang tadinya malu malu untuk nyanyi, lalu setelah puas bernyanyi mereka makan bersama, sebelum akhirnya mereka pulang kerumah masing masing, tapi sebelumnya Zeze dan yang lainnya ikut menemani Rio mengantarkan Keke sampai di depan rumah.
***
Entah ada keajaiban apa, keesokan paginya, Keke melihat salah 1 sahabatnya menjemputnya untuk mengantarkannya kesekolah, dan hal itu sangat membuat Keke tersenyum riang! sahabatnya itu, adalah salah 1 sahabatnya sewaktu SMP! dan itu berarti mungkin kini hubungannya sudah pulih dan sepertinya sudah tidak ada salah paham lagi, “tumben jemput ?” tanya Keke mencoba seolah tidak pernah ada sesuatu yang terjadi, “hm, kangen !” hanya itu jawaban dari sahabatnya, ya mereka sudah terlalu lama bersahabat, jadi tidak pernah ada rasa canggung lagi jika memang kangen ya bilang kangen ! bahkan di jalan pun Keke bisa langsung dengan leluasa bercerita tentang suasana sekolah barunya, dan temannya itu menanggapi dengan baik, seolah tak pernah terjadi hal buruk diantara mereka, semua kembali seperti semula dengan begitu saja, inilah salah satu hal yang membuat Keke selalu saja memberikan sahabat sahabatnya itu tempat no 1 dihatinya!
***
Hari demi hari terus berlanjut, kegiatan sekolah sudah mulai membuat Keke sangat merasa sibuk, belum lagi ia juga mengikuti salah 1 bimbingan belajar untuk mengasah kemampuan bahasanya, ia juga sudah bisa bersikap biasa terhadap perasaan yang ternyata memang Rio simpan untuknya, dan juga sialnya lagi, para sahabatnya sewaktu SMP mendukungnya jika Keke memang ingin berhubungan lebih dari teman dengan Rio, tumben ! padahal selama temenan di SMP kemarin, mereka selalu sewot atau malah gak suka kalo ada cowok yang DPKT dengannya.
***
Hari pertama di awal semester baru ! Gak terasa sudah 1 semester dilalui, yang Keke cari pertama kali ialah sosok senior favoritnya, tapi inget yah, favorit bukan berarti suka ! hanya penyemangat sekolah ! Keke berjalan dengan penuh semangat, sampai ia gak sadar kalau ada 2 cowok yang membuntutinya dari belakang, dan saat Keke menghentikan langkahnya didepan sebuah kelas, Keke baru menyadari bahwa ada yang mengikutinya karena melihat pantulan dari kaca jendela kelas tersebut, “Ozy, Rio !!” teriak Keke sedikit tertahan, gak ngerti apa maksud keduanya melakukan hal itu, “wih, cantik banget hari ini ?” puji Rio jujur, tapi terkesan berlebihan ditelinga Keke, sedangkan Ozy hanya senyum senyum gak jelas, “pa kabar kalian ?” tanya Keke tanpa menggubris kaliamat Rio barusan, “baik Ke ! yang kaya lo liat sekarang” jawab Ozy apa adanya, sedangkan Rio malah sepertinya penasaran ada apa dengan kelas ini ? kenapa Keke pagi pagi udah kesini ? “woy !” ujar Ozy menepuk pundak Rio, “ditanyain tuh !!” lanjut Ozy lagi, tapi Keke menganggapi dengan hal biasa, ‘udah biasa dicuekin !’ ujarnya dalam hati.

Gabriel, atau yang biasa dipanggil Iyel kakak kelas favorit Keke. Saat ini gak sadar sama sekali kalau ada sepasang mata sedang mengawasinya dari sebrang koridor kelas, sepetinya Iyel sedang asik ngobrol dengan teman teman Osisnya! Tapi gak lama kemudian ada seseorang yang manghalangi pandangan Keke, Rio ! cowok itu ? Rio memang teman Osis Iyel yang juga bersahabat akrab dengan Iyel, dan parahnya lagi, Rio tau kalau Keke mengagumi seniornya di Osis tersebut, Zeze dan Nova yang duduk didekat Keke hanya senyum senyum melihat Keke yang jengkel karena sepertinya Rio memang sengaja melakukan hal itu, agar Keke gak bisa ngeliatin si Iyel, yah mereka sebenarnya sangaaaat memaklumi dan mengerti akan hal itu, tapi ya sudahlah!
***
Keke tau ia bukanlah siapa siapa di sekolahnya, bukan murid yang menonjol baik diantara teman teman sekelas bahkan satu sekolahan, tidak seluruhnya mengenal dia ataupun sebaliknya! Suatu hari ia sengaja memberanikan diri untuk menyapa Iyel melalui chatbox di facebooknya, ternyata mendapatkan tanggapan yang bagus! Dan mereka bahkan ngobrol panjang hingga larut malam, dan hal itu terus berlanjut hingga berbulan bulan lamanya, bahkan saat libur kanaikan kelas pun mereka sesekali tetap berkomunikasi layaknya kakak beradik melalui jejaring sosial tersebut, dan tentu saja, baik Nova atau pun Zeze selalu update tentang hubungan mereka, karena Keke selalu menceritakannya kepada kedua sahabatnya itu ! hingga suatu hari … “Keke !!” panggil seseorang yang sebenarnya Keke sangat tau bahwa orang itu ada disana, hari itu bel pulang sekolah baru saja berbunyi, dan dia… Iyel ! menyapa Keke tanpa rasa kikuk sama sekali, padahal saat itu sangat banyak murid murid yang lain, bahkan teman teman sekelas Keke mengetahui hal itu, “iya Ka ?” tanya Keke salting, bingung, malu, atau apalah namanya, yang jelas ia merasakan pipinya yang memanas, gak nyangka banget seorang Gabriel alias Iyel idola hampir semua siswi disekolah menyapanya dengan akrab didepan semuanya, tapi Keke tetep berusaha enjoy, staycool dan biasa biasa aja, jangan sampe merusak kesan pertama! “belajar apa tadi ?” tanya Iyel sedikit mendekat, keliatan banget gak sih basa basinya??, “oh, tadi belajar kesenian Ka” jawab Keke asal, entah kenapa lidahnya sedikit kaku, padahal ia inget kalau hari ini gak ada mata pelajaran kesenian, “oh, iya udah mau pulang yah ? hati hati yah” ujar Iyel lagi, lalu aku pun mengucapkan salam dan pergi menyusul langkah teman temanku yang sudah berjalan lebih awal, dengan perasaan hati yang tak menentu dan dada yang berdegup kencang, oh maaf kencaaaaaang! Hha, bahkan Keke bercerita dengan penuh semangatnya dengan Nova dan Zeze, dan untungnya gak ada 3 cowok itu saat di TKP.
***
Sekolah ? Entah kapan dan kenapa mulai terasa jenuh bagi Keke, dia juga sedikit merasa seolah tercekik akan keadaan sekolah yang seperti ini, Rio yang makin overprotect, Ekskul sekolah yang berasa maksa banget, ampe gossip gossip dikelas kelas tentang Keke sama Rio bahkan sama Iyel ! dan banyak lagi : (. Rio yang sangat peka tapi terkesan cuek gak pernah bisa sekali pun nyembunyiin kalo dia gak suka dengan kedekatan Keke dan Iyel, padahal Zeze dan Nova tau betul bahwa Keke hanya menganggap Iyel sebagai kakak kelas yang juga saudaranya (sama seperti Keke menganggap Rio sebagai saudaranya di sekolah) dan tempat untuk sesekali menanyakan tentang pelajaran sekolah, dan sebenarnya Keke memang anak yang punya banyak temen, gak hanya cewek tapi juga cowok, tapi kenapa cuma dengan Iyel si Rio jadi aneh gitu ? ‘apa Rio justru sukanya ama Iyel yah ? hhha … !! peace bro’ ujar Keke menghibur dirinya sendiri di dalam hati.
***
Mid ! oh God, I hate this moment ! huhff, Nova kayaknya udah asik banget dengan buku pelajarannya, sedangkan Zeze malah asik dengerin mp3 dari hapenya, saat guru memasuki kelas, Rio dan Ozy mengikuti dari belakang, mereka tumben banget telat hari ini, karena yang biasanya datang terlambat itu Alvin ! hha, “Ke, udah belajar ?” tanya Ozy sambil menepuk pundakku, karena dia duduk dibelakang kursiku, aku sedikit menolehkan kepalaku kebelakang, dan memberi kode pada Ozy kalau aku hanya belajar sedikit, Ozy malah menanggapinya dengan geleng geleng, aku akui mereka bertiga cerdas! Tapi kalo udah ada ujian gini, pada kompakan nih, gak bakal ngumpul kalo yang laen belum pada ngumpu!! (emang iya ??)

Mukaku pucat, mungkin karena terlalu lelah dan memang akhir akhir ini kesehatanku sedang menurun, karena Rio hari ini sedang tidak membawa motor, Ozy pun mengantarkanku sepulang sekolah, yah hal yang biasa meskipun akhirnya aku tau kalau teman teman sekelasku banyak yang mengidolakan dirinya, tapi dia sahabatku ! ayolah, jangan berpikir yang macam macam tentang kami ? kemarin Rio, ini Ozy, lalu siapa lagi ?.

Suatu malam, Rio mengirimkanku sebuah sms, yang isinya sepertinya sedikit sindirian halus tentang ku, ‘sama Ozy aja, enak kan kalau setiap hari sama dia?’ kurang lebih begitu isi smsnya, ya aku akui aku mulai sedikit terlalu intens ada bersama Ozy, baik didalam ataupun diluar kelas, dikantin, atau dimanapun saat kami memang beraktifitas bersama, apalagi memang aku yang terkadang diantar pulang beberapa kali oleh Ozy, menurutku hal itu yah sedikit wajar, toh bukan aku yang minta dan aku pun hanya menganggap itu tumpangan persahabatan kan ? tapi, sifat Rio atau mungkin pemikirannya sungguh sangat kekanak kanakan, sampai sampai aku pulang atau akrab dengan sahabatnya pun, ia tetap sinis denganku, apa maunya ? Sepertinya semua yang aku lakukan salah dimatanya! Dia siapa sih, sok sibuk banget dengan hidup ku !? Padahal aku pikir dia sudah tidak lagi menganggapku lebih dari seorang sahabat dihatinya ? Kini, aku jadi merasa serba salah, sedangkan Zeze dan Nova juga mulai kewalahan dengan sikap Rio yang terkadang terkesan seperti orang lain, bukan Rio yang kami kenal dulu! Bukan seperti Rio yang kami temui di tahun pertama kami menjadi siswa putih abu abu.
***
Saat ini udara dikotaku sangat dingin, aku duduk disalah satu sudut kamarku, besok adalah penentuan hidup dan matiku, beberapa bulan yang lalu tanpa sepengetahuan siapapun aku pergi untuk menemui dokter keluargaku, dan ternyata aku terkena kanker tulang, dokter bilang aku sudah terlambat untuk di obati, dan tak satu pun yang tau, dokter bilang, sesuai tanggal waktu kala itu, saat dokter itu berkata usiaku mungkin tinggal beberapa bulan lagi, aku menunggu hari itu dengan santai seolah tak ada apapun, dan aku berusaha agar tak ada seorang pun yang tau, malam ini takkan aku tutup mataku untuk tertidur walau sesaat, aku ingin menunggu hari itu, hari yang entah mungkin akan aku sesali karena semasa hidupku, aku belum bisa menemukan cinta sejatiku, karena aku yang mulai menjauhi Iyel karena tak ingin ada yang tersakiti, di hidupku yang sangat singkat ini, aku akhiri dengan semua doa dan tulisan untuk semua orang yang kucintai, sampai akhirnya mataku terpejam dengan sendirinya ….
***
Terik matahari menyinari pagi menusuk hingga membangunkan aku dari tidur panjang ku, aku mendengar kicauan burung burung kecil serta aku rasakan ramahnya sengatan mentari pagi. Bunda mengetuk pintu kamarku dan memintaku segera bangun dan bersiap sekolah, aku sadari aku masih sehat dan semuanya baik baik saja, tanpa berkata satu patah kata pun aku memeluk bundaku dengan erat, seakan ada perasaan lega yang amat sangat di dalam diri ini, aku bersyukur bahwa semuanya masih sama, aku masih seorang Keke! Masih seorang siswi putih abu abu, dan ternyata aku masih menyayangi sahabat sahabat SMP ku, dan mereka pun demikian, ternyata aku masih bersahabat baik dengan Zeze, Nova, Alvin, Ozy serta Rio ! dan aku masih bisa melihat keramahan Iyel di sekolah ! oh Tuhan ! terima kasih, Engkau masih sangat mencintaiku, mungkin itu semua mimpi buruk sekaligus yang paling indah dan terpanjang ku! Mimpi buruk yang membuatku menjadi lebih baik! Aku bahagia kini, dan aku berjanji tak akan menyakiti dan melukai siapapun, karena semua mimpiku itu masih akan terus aku jadikan pelajaran indah di sisa hidupku, bersama semua orang yang kusayangi !!! Ucapku dengan lega, dan kini takkan ku hapus senyuman sedetik pun dari bibirku . . . .

#THE END#

Komentar

  1. Hoee!! Akhirnya Kakak bikin cerita lagi!! (y), sama seperti yg di twitter kemaren, tentang temen SMP nya Keke, tp karena kt kakak emang dibikin antar ada dan tiada yaudah..
    Trus itu, ini kan ceritanya ditulis berdasarkan sudut pandang penulis, orang ketiga, tp ada di beberapa paragraf yg jadi POV kesatu. subjek yg harusnya ditulis 'Keke' jadi 'Aku' atau emang dibikin gitu? :p
    Sebenernya ada yg gamjel lg sih, tapi lupa.. lagian drpd aku makin terlihat sok dan sotoy, kusudahkan saja.. haha XD

    Overall cerita ini bagus banget lgo, kak! kisah nyata ya? siapa nih yg jadi Rio? kasian amat bertepuk sebelah tangan :P
    Ayo kak! bikin lagi!!! kutunggu!! :D

    nb: maap kalo saya suotoyy bangett!! -.-V

    BalasHapus
  2. :pp
    thx adee
    hhe, bingung mw jwab pa .
    yg jlas, q ska bget dpet comment se.detail ni !
    bneran deh, jdi mkin smangat tuk mmperbaiki lgi .
    thx yh adee .
    hm, untk pertanyaan yg trakhir, rahasia :pp hha . . .

    BalasHapus
  3. Hmmm,,, miiii',gmna klo Q yg kasih tw,, sypa Rio dicerita ini ?
    wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk !!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  4. Ahahaahaha... sama2 kak...
    @kakEmmy siapa? siapa? *hellah.. dikasih tau juga aku gak kenal! haha XD*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jori King - Love At First Sight Lyrics + DL

(x2)  She got me feelin like  Uh uh oh whoa oh  Uh uh oh whoa oh oh yeah  *Beginning Chorus*  And I never felt this way before  And I wanna give you all my world cuz  You you make me believe in love at first sight  And I do, yes I do, I-I do, yes I do  You you make me believe in love at first sight  And I do, yes I do, I-I do, yes I do  *Verse 1*  Girl you make me believe in things I've never seen  And it's a trip to me how she got me feelin weak  I just don't understand I was the type of man  That could care one less about a girl yet here I am  I don't know what to say think bout everyday  I must admit that I hate whenever you're away  I don't know what to do cuz when I think of you  Somethin happens to me babe  *Pre-Hook*  Oh pretty girl I really don't think that you know  How strong or deep my love for you can go  I never thought it could happen to me  But baby girl I'm starting to believe  Believe in love at first sight  And girl I love that it's

[Review] Sebongkah Kerinduan

Hai 2015. Hai para penjelajah blog, kali ini saya kembali dan ingin mencoba untuk menulis sebuah review buku, karena sebelumnya saya belum pernah menulis review buku, jadi saya akan mencobanya dengan menulis tentang buku saya sendiri, mungkin kalian akan berfikir saya melakukan ini dengan sedikit tujuan seperti promosi atau mungkin membanggakan karya saya sendiri, tapi kalau anda meneruskan membaca review ini, saya yakin anda pasti akan berfikir sebaliknya, jadi …. Bagaimana kalau kita mulai sekarang ? Judul : Sebongkah Kerinduan Penulis : Tsanamilta Amirah Penerbit : Mozaik Indonesia Cetakan Pertama : 2013 Oke, untuk kalian ketahui, sebenarnya saya sudah menyelesaikan novel ini 2 tahun sebelumnya, dan novel pertama saya ini sebenarnya adalah naskah ke dua yang saya kirimkan pada pihak penerbit yang sama, [jangan tanya kemana naskah pertama saya saat ini karena kalaupun naskah itu rilis atau dibukukan, pasti orang orang akan mengira saya melakukan plagiat te

tentang aku (dan buku harian ku)

aku dan diaryku mungkin di dunia ini semua orang memiliki buku harian sebuah agenda yang nyaris berisikan tentang keluh kesah yang keseluruhan isinya hampir bersifat sangat pribadi dari kegiatan kita sehari hari dan … dan biasanya tak satupun orang yang kita izinkan yang kita beri kesempatan untuk membacanya tapi tidak dengan diriku aku bukanlah orang yang mahir membuat sebuah tulisan yang menceritakan kegiatan kita seharian penuh, sesaat sebelum kita tidur dan sebelum selimut hangat mengantarkan kita kebunga mimpi jika kalian ingin tau, diaryku bukanlah seperti bukan seperti diary pada umumnya melainkan sebuah rangkaian kata kata yang mungkin jika seseorang membacanya akan terlihat dan terkesan seperti lembaran lembaran puisi, ya memang! jika kau ingin mengetahui buku harianku, hampir semuanya bahkan tiap lembarnya nyaris beruba tulisan puisi Jadi, aku dan diaryku hingga sekarang tak pernah berpisah, meskipun kadang harus terganti, tapi tetap saja akan terjaga kenapa ? karena hanya