Hi,how are you?
suatu hari ada seorang gadis cantik yang bernama Dona, hari itu adalah hari pertamanya menjadi seorang siswi sma. Di hari pertama masa orientasi siswa (ospek) dia bertemu dengan seorang senior, mereka bertemu karena dia datang terlambat, dan seniornya itu bertugas sebagai pemberi hukuman bagi siswa baru yang terlambat datang.
Dona sudah bersiap mengambil kuda kuda untuk membersihkan bola basket yang tertumpuk di keranjang yang ada di sisi lapangan basket dan senior itu mengawasinya, "ni senior tega banget sih? Masa pagi pagi aku udah di hukum bersihin bola basket ja?" ujar Dona menggerutu, sembari meneruskan hukumannya.
Setelah menyelesaikan hukumannya itu, Dona segera bergabung dengan teman temannya sesama murid baru, "kamu kenal dengan senior itu?"seseorang tiba tiba menembakan pertanyaan aneh pada Dona, "aku? Tentu aja nggak" jawabku tanpa bergeming, "katanya nih, dia itu senior paling o-ke di sekolah kita" lanjut anak itu lagi tanpa ditanya, "terus? Hubungannya dengan ku?" tanyaku belum mengerti, "kamu cocok tuh sama dia. . . ." ujar anak itu lagi, "tapi kamu punya banyak saingan tuh, termasuk aku" lagi lagi anak itu berkata tanpa di perintah, "kenalin, aku Dira, Andira tepatnya! Aku siswi berprestasi sejak SD dan sampai saat ini aku masih terus mendapatkan beasiswa dari pemerintah, hm aku rasa aku lebih cocok dengan dia dari pada kamu" ujar cewek yang katanya punya nama Dira ini, "ooh, jadi ngomong panjang lebar dari tadi itu ya maksud kamu? Kenalin, namaku Dona, Primadona. Aku siswa lulusan internasional school, SD ku cuma 5 tahun dan SMP 2 tahun aja! Tentang senior itu, ugh! It's not my business. . . ." jawab Dona gak mau kalah.
Waktu berlalu, minggu berganti bulan, akhirnya tiba juga test kelas akselerasi untuk para murid baru, karna tak ingin hasil testnya mengecewakan, lalu Dona memutuskan untuk belajar di perpustakaan saat jam istirahat berlangsung, "2 mei itu. . . ."
"hari pendidikan" seseorang menjawab pertanyaan yang sebenarnya Dona berikan hanya untuk dirinya sendiri, tapi karena dia tidak ingin ambil pusing jadi dia mengabaikan suara itu, yang sepertinya berasal dari siswa laki laki yang duduk di bilik persis di depannya, "jumlah minggu dalam 1 tahun . . . ." lanjut Dona, "52 minggu" ujar suara itu lagi, tapi lagi lagi Dona tak menggubrisnya sama sekali, "salah satu lagu populer yang di ciptakan oleh Pak SBY. . . ."
"kawan" lagi lagi suara itu menjawab, lalu soal berikutnya, "siapakah seseorang yang sedari tadi mengganggu saya?" ujar Dona sengaja membuat pertanyaan aneh, lalu suara itu tak menjawab, dan beberapa menit kemudian, "saya" jawab orang itu, meskipun sedikit merasa terganggu, tapi Dona berusaha sabar, dan memilih untuk pergi dari sana, "hey, tunggu. . . ." seseorang menahan langkahnya, dan Dona pun berbalik, "kamu Dona kan ? Kamu masih ingat dengan aku ?" cowok itu menyapa Dona yang lagi gak mood untuk ngobrol, apa lagi dengan orang yang gak dia kenal, "siapa ya?" jawab Dona setengah niat, "kenalin aku Prima, aku anak akselerasi juga kok, aku harap suatu hari kamu bisa gabung di kelompok akselerasi ku juga ya?" ujar cowok itu lancar, "oh, Prima. Nice to meet you" ucap Dona sedikit cuek.
Sejak saat itu mereka jadi sering bertemu, meskipun hanya karena tak sengaja bertemu di perpustakaan atau lokasi lain di sekolah mereka, hingga suatu hari, "eh Dona! Semalem aku udah nyatain cinta ku ke Doni! Jadi mulai sekarang, meskipun kamu sudah berhasil ikut kelas akselerasi bareng dia, aku harap kamu gak deketin dia lagi! Oke. . . ?" cerocos Dira pagi itu saat mereka bertemu di ruang loker, "Doni? Perasaan aku gak kenal sama yang namanya Doni deh? Lagi pula, cowok yang mau sama aku itu ngantri banget kali Ra ? Ngapain aku ngerebut gebetan kamu? Ngomong ngomong. . . .emang cinta kamu di terima oleh dia?" jawab Dona sambil tersenyum menang, dengan kalimatnya barusan dan langsung pergi meninggalkan ruang loker.
Masa SMA mungkin memang tidak termasuk masa anak anak lagi, tapi mulai beranjak remaja atau yang biasa di sebut a-b-g dan biasanya masa paling produktif untuk mengarang gossip standar anak sekolahan (??). Seperti saat ini, disekolah sedang heboh gossip kalo si ketua osis yang lagi deket sama anak akselerasi malah jadian sama anak kelas X.b dan seperti biasa gossip seperti itu gak akan pernah jadi pikiran seorang Dona, alias Primadona, "hey. . ." sapa Prima saat masuk kelas dan melewati tempat duduk Dona, belum sempat Dona menjawab lalu seorang cewek dengan gaya centilnya, yang Dona tau dia adalah anak ekskul drama dan yang jelas dia anak kelas XI, masuk dan sedikit memasang tingkah manja di depan Prima, "Doni! Kamu jelasin dong sama aku kalau gossip yang beredar itu gak bener?" ujar cewek itu sedikit memaksa dan merengek, 'doni . . . ? Jangan jangan yang di maksud Dira itu . . . .' ujar Dona sedikit kaget di dalam hati, lalu Prima menarik cewek itu kedepan kelas, "kalian semua denger ya! Saya, ketua osis SMA Angkasa, yang sering kalian panggil Doni padahal nama depan saya adalah Prima, menegaskan pada kalian, kalo saya gak ada hubungan apa apa dengan siapapun di sekolah kita ini! Kecuali dengan Prima yang lain, ya yang saya sukai itu Dona bukan Dira! Meskipun saya belum pernah bicara tentang hal ini dengan Dona, tapi saya hanya butuh kalian tahu, kalau saya gak akan pacaran dengan yang lain selain Dona! Suatu saat nanti . . . ." Prima berbicara panjang di depan kelasnya seakan dia sedang melakukan konfirmasi besar besaran, meskipun dia tahu akan banyak yang kecewa dan terkejut dengan pernyataannya barusan, tapi Prima berharap, semoga orang yang dia kagumi selama ini tetap mau menjadi temannya, meskipun Dona mungkin tidak akan menerima cintanya.
Ternyata hanya butuh 2 tahun untuk Dona menyelesaikan studinya sebagai pelajar berseragam abu abu, dan hanya 2 tahun juga waktu untuk mereka, Doni dan Dona menjalin persahabatan sejak Doni ehm, Prima maksudnya, menyatakan cintanya di depan kelas saat itu, karena saat ini mereka telah menjadi sepasang kekasih yang sama sama melanjutkan pendidikan di perguruan negri terkenal yang ada di Itali, dan kini bukan hanya otak yang cerdas, atau penampilan mereka yang sama sama menarik lawan jenis, tapi juga semangat mereka yang juga sama dalam menjalani cinta yang juga mereka ini dengan bersama sama mengejar cita cita.
suatu hari ada seorang gadis cantik yang bernama Dona, hari itu adalah hari pertamanya menjadi seorang siswi sma. Di hari pertama masa orientasi siswa (ospek) dia bertemu dengan seorang senior, mereka bertemu karena dia datang terlambat, dan seniornya itu bertugas sebagai pemberi hukuman bagi siswa baru yang terlambat datang.
Dona sudah bersiap mengambil kuda kuda untuk membersihkan bola basket yang tertumpuk di keranjang yang ada di sisi lapangan basket dan senior itu mengawasinya, "ni senior tega banget sih? Masa pagi pagi aku udah di hukum bersihin bola basket ja?" ujar Dona menggerutu, sembari meneruskan hukumannya.
Setelah menyelesaikan hukumannya itu, Dona segera bergabung dengan teman temannya sesama murid baru, "kamu kenal dengan senior itu?"seseorang tiba tiba menembakan pertanyaan aneh pada Dona, "aku? Tentu aja nggak" jawabku tanpa bergeming, "katanya nih, dia itu senior paling o-ke di sekolah kita" lanjut anak itu lagi tanpa ditanya, "terus? Hubungannya dengan ku?" tanyaku belum mengerti, "kamu cocok tuh sama dia. . . ." ujar anak itu lagi, "tapi kamu punya banyak saingan tuh, termasuk aku" lagi lagi anak itu berkata tanpa di perintah, "kenalin, aku Dira, Andira tepatnya! Aku siswi berprestasi sejak SD dan sampai saat ini aku masih terus mendapatkan beasiswa dari pemerintah, hm aku rasa aku lebih cocok dengan dia dari pada kamu" ujar cewek yang katanya punya nama Dira ini, "ooh, jadi ngomong panjang lebar dari tadi itu ya maksud kamu? Kenalin, namaku Dona, Primadona. Aku siswa lulusan internasional school, SD ku cuma 5 tahun dan SMP 2 tahun aja! Tentang senior itu, ugh! It's not my business. . . ." jawab Dona gak mau kalah.
Waktu berlalu, minggu berganti bulan, akhirnya tiba juga test kelas akselerasi untuk para murid baru, karna tak ingin hasil testnya mengecewakan, lalu Dona memutuskan untuk belajar di perpustakaan saat jam istirahat berlangsung, "2 mei itu. . . ."
"hari pendidikan" seseorang menjawab pertanyaan yang sebenarnya Dona berikan hanya untuk dirinya sendiri, tapi karena dia tidak ingin ambil pusing jadi dia mengabaikan suara itu, yang sepertinya berasal dari siswa laki laki yang duduk di bilik persis di depannya, "jumlah minggu dalam 1 tahun . . . ." lanjut Dona, "52 minggu" ujar suara itu lagi, tapi lagi lagi Dona tak menggubrisnya sama sekali, "salah satu lagu populer yang di ciptakan oleh Pak SBY. . . ."
"kawan" lagi lagi suara itu menjawab, lalu soal berikutnya, "siapakah seseorang yang sedari tadi mengganggu saya?" ujar Dona sengaja membuat pertanyaan aneh, lalu suara itu tak menjawab, dan beberapa menit kemudian, "saya" jawab orang itu, meskipun sedikit merasa terganggu, tapi Dona berusaha sabar, dan memilih untuk pergi dari sana, "hey, tunggu. . . ." seseorang menahan langkahnya, dan Dona pun berbalik, "kamu Dona kan ? Kamu masih ingat dengan aku ?" cowok itu menyapa Dona yang lagi gak mood untuk ngobrol, apa lagi dengan orang yang gak dia kenal, "siapa ya?" jawab Dona setengah niat, "kenalin aku Prima, aku anak akselerasi juga kok, aku harap suatu hari kamu bisa gabung di kelompok akselerasi ku juga ya?" ujar cowok itu lancar, "oh, Prima. Nice to meet you" ucap Dona sedikit cuek.
Sejak saat itu mereka jadi sering bertemu, meskipun hanya karena tak sengaja bertemu di perpustakaan atau lokasi lain di sekolah mereka, hingga suatu hari, "eh Dona! Semalem aku udah nyatain cinta ku ke Doni! Jadi mulai sekarang, meskipun kamu sudah berhasil ikut kelas akselerasi bareng dia, aku harap kamu gak deketin dia lagi! Oke. . . ?" cerocos Dira pagi itu saat mereka bertemu di ruang loker, "Doni? Perasaan aku gak kenal sama yang namanya Doni deh? Lagi pula, cowok yang mau sama aku itu ngantri banget kali Ra ? Ngapain aku ngerebut gebetan kamu? Ngomong ngomong. . . .emang cinta kamu di terima oleh dia?" jawab Dona sambil tersenyum menang, dengan kalimatnya barusan dan langsung pergi meninggalkan ruang loker.
Masa SMA mungkin memang tidak termasuk masa anak anak lagi, tapi mulai beranjak remaja atau yang biasa di sebut a-b-g dan biasanya masa paling produktif untuk mengarang gossip standar anak sekolahan (??). Seperti saat ini, disekolah sedang heboh gossip kalo si ketua osis yang lagi deket sama anak akselerasi malah jadian sama anak kelas X.b dan seperti biasa gossip seperti itu gak akan pernah jadi pikiran seorang Dona, alias Primadona, "hey. . ." sapa Prima saat masuk kelas dan melewati tempat duduk Dona, belum sempat Dona menjawab lalu seorang cewek dengan gaya centilnya, yang Dona tau dia adalah anak ekskul drama dan yang jelas dia anak kelas XI, masuk dan sedikit memasang tingkah manja di depan Prima, "Doni! Kamu jelasin dong sama aku kalau gossip yang beredar itu gak bener?" ujar cewek itu sedikit memaksa dan merengek, 'doni . . . ? Jangan jangan yang di maksud Dira itu . . . .' ujar Dona sedikit kaget di dalam hati, lalu Prima menarik cewek itu kedepan kelas, "kalian semua denger ya! Saya, ketua osis SMA Angkasa, yang sering kalian panggil Doni padahal nama depan saya adalah Prima, menegaskan pada kalian, kalo saya gak ada hubungan apa apa dengan siapapun di sekolah kita ini! Kecuali dengan Prima yang lain, ya yang saya sukai itu Dona bukan Dira! Meskipun saya belum pernah bicara tentang hal ini dengan Dona, tapi saya hanya butuh kalian tahu, kalau saya gak akan pacaran dengan yang lain selain Dona! Suatu saat nanti . . . ." Prima berbicara panjang di depan kelasnya seakan dia sedang melakukan konfirmasi besar besaran, meskipun dia tahu akan banyak yang kecewa dan terkejut dengan pernyataannya barusan, tapi Prima berharap, semoga orang yang dia kagumi selama ini tetap mau menjadi temannya, meskipun Dona mungkin tidak akan menerima cintanya.
Ternyata hanya butuh 2 tahun untuk Dona menyelesaikan studinya sebagai pelajar berseragam abu abu, dan hanya 2 tahun juga waktu untuk mereka, Doni dan Dona menjalin persahabatan sejak Doni ehm, Prima maksudnya, menyatakan cintanya di depan kelas saat itu, karena saat ini mereka telah menjadi sepasang kekasih yang sama sama melanjutkan pendidikan di perguruan negri terkenal yang ada di Itali, dan kini bukan hanya otak yang cerdas, atau penampilan mereka yang sama sama menarik lawan jenis, tapi juga semangat mereka yang juga sama dalam menjalani cinta yang juga mereka ini dengan bersama sama mengejar cita cita.
Published with Blogger-droid v1.6.9
Komentar
Posting Komentar