Langsung ke konten utama

Kisah cinta teladan 1

Para Ulama Salaf memahami standar kufu dalam menikahkan putri mereka adalah agama. Mereka tidak melihat harta dalam menikahkan putra-putrinnya tapi melihat kualitas iman,taqwa dan akhlak.Tak heran jika mereka lebih memilh yang miskin namun baik agamannya dari pada yang kaya namun kurang agamanya.
Kisah Said bin Musayyab dalam menikahkan putrinya adalah kisah keteladanan yang sangat indah penuh hikmah . Beliau memilki seorang anak putri yang sangat terkenal kecantikan , kecerdasan dan kesalehannya. Kabar itu sampai ketelinga Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan putra mahkotanya yaitu Walid bin Abdul Malik di Damaskus.Khalifah datang ketempat Said bin Musayyab untuk meminang putrinya itu, untuk putra mahkotanya. Namun tampa keraguan sedikitpun Said menolak pinangan itu,meskipun ia harus menghadapi resiko yang tidak ringan.Karena menolak pinagan Khalifah ia sampai dicambuk sebanyak seratus kali.
Tak lama setelah kejadian itu,ia kembali mengajar di masjid nabawi.ia adalah seorang ulama dan maha guru yang sangat perhatian dan menyayangi murid-muridnya,ia selalu menayakan keadaan mereka, dan jika ada yang berhalangan hadir ia selalu menayakan,kenapa.Suatu kali ada seorang muridnya bernama Abdullahbin Abi Wada’ah tidak menghadiri pengajian. Ketika ditanyakan pada murid yang lainya,tidak ada yang tahu sebabnya. Beberapa hari berikutnya, Abdullah bin Abi Wada’ah hadir,Imam Said bin Musayyab langsung bertanya,
“Abdullah,kenapa kemarin tidak datang ?”
“Maaf Imam , kemarin istri saya meninggal dunia dan saya tidak sempat minta izin dan memberitahukan kabar ini pada Imam.”
“ Apakah kau sudah menikah lagi?’
“Semoga Allah merahmati Imam,siapakah yang sudi menikahkan putrinya denganku.Aku ini miskin tidak memiliki apa-apa kecuali hanya dua atau tiga dirham saja?”
“Akulah yang akan menikahkan kamu.”
“Banarkah?”
“ya,benar.Aku akan menikahkan kamu dengan putriku,jika kau mau.”
Dan jadilah saat itu juga Imam Said bin Musayyab menikahkan putrinya yang terkenal cantiknya itu dengan Abdullah bin Wada’ah,salah seorang muridnya yang miskin,dengan mahar hanya dua dirham.
Begitulah imam Said bin Musayyab lebih memilih laki-laki yang miskin namun ia tahu persis ketakwaan dan kedalaman ilmu agamanya. Ia tidak memilih putra raja yang kaya dan memilki kedudukan yang tinggi.ia sangat percaya bahwa putrinya akan selamat didunia dan diakhirat jika berda dalam bimbingan suami yang bertakwa. Betapa hati Imam Said takkaa menikahkan putrinya itu dapat dilihat dari cerita Abdullah bin Abi Wada’ah,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jori King - Love At First Sight Lyrics + DL

(x2)  She got me feelin like  Uh uh oh whoa oh  Uh uh oh whoa oh oh yeah  *Beginning Chorus*  And I never felt this way before  And I wanna give you all my world cuz  You you make me believe in love at first sight  And I do, yes I do, I-I do, yes I do  You you make me believe in love at first sight  And I do, yes I do, I-I do, yes I do  *Verse 1*  Girl you make me believe in things I've never seen  And it's a trip to me how she got me feelin weak  I just don't understand I was the type of man  That could care one less about a girl yet here I am  I don't know what to say think bout everyday  I must admit that I hate whenever you're away  I don't know what to do cuz when I think of you  Somethin happens to me babe  *Pre-Hook*  Oh pretty girl I really don't think that you know  How strong or deep my love for you can go  I never thought it could happen to me  But baby girl I'm starting to believe  Believe in love at first sight  And girl I love that it's

[Review] Sebongkah Kerinduan

Hai 2015. Hai para penjelajah blog, kali ini saya kembali dan ingin mencoba untuk menulis sebuah review buku, karena sebelumnya saya belum pernah menulis review buku, jadi saya akan mencobanya dengan menulis tentang buku saya sendiri, mungkin kalian akan berfikir saya melakukan ini dengan sedikit tujuan seperti promosi atau mungkin membanggakan karya saya sendiri, tapi kalau anda meneruskan membaca review ini, saya yakin anda pasti akan berfikir sebaliknya, jadi …. Bagaimana kalau kita mulai sekarang ? Judul : Sebongkah Kerinduan Penulis : Tsanamilta Amirah Penerbit : Mozaik Indonesia Cetakan Pertama : 2013 Oke, untuk kalian ketahui, sebenarnya saya sudah menyelesaikan novel ini 2 tahun sebelumnya, dan novel pertama saya ini sebenarnya adalah naskah ke dua yang saya kirimkan pada pihak penerbit yang sama, [jangan tanya kemana naskah pertama saya saat ini karena kalaupun naskah itu rilis atau dibukukan, pasti orang orang akan mengira saya melakukan plagiat te

tentang aku (dan buku harian ku)

aku dan diaryku mungkin di dunia ini semua orang memiliki buku harian sebuah agenda yang nyaris berisikan tentang keluh kesah yang keseluruhan isinya hampir bersifat sangat pribadi dari kegiatan kita sehari hari dan … dan biasanya tak satupun orang yang kita izinkan yang kita beri kesempatan untuk membacanya tapi tidak dengan diriku aku bukanlah orang yang mahir membuat sebuah tulisan yang menceritakan kegiatan kita seharian penuh, sesaat sebelum kita tidur dan sebelum selimut hangat mengantarkan kita kebunga mimpi jika kalian ingin tau, diaryku bukanlah seperti bukan seperti diary pada umumnya melainkan sebuah rangkaian kata kata yang mungkin jika seseorang membacanya akan terlihat dan terkesan seperti lembaran lembaran puisi, ya memang! jika kau ingin mengetahui buku harianku, hampir semuanya bahkan tiap lembarnya nyaris beruba tulisan puisi Jadi, aku dan diaryku hingga sekarang tak pernah berpisah, meskipun kadang harus terganti, tapi tetap saja akan terjaga kenapa ? karena hanya